SAMARINDA – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan roadshow untuk meninjau titik yang diduga menjadi penyebab banijr, Selasa (27/4). Tinjauan lapangan ini untuk mengetahui permasalahan beberapa titik langganan banjir di Kota Samarinda.
Sejumlah titik tersebut antara lain kawasan Fly Over Air Hitam, simpang empat Sempaja, dan simpang tiga Jalan DI Panjaitan. Ketiga kawasan tersebut langganan banjir jika hujan di Samarinda, Kalimantan Timur.
Menurut Wali Kota Andi Harun, tinjauan lapangan ini untuk mengetahui problem teknis yang ada di lapangan. Pasalnya, tidak semua persoalan banjir yang terjadi di Samarinda cukup dibahas di atas meja.
”Tidak bisa semua di atas meja. Jadi, saya kroscek langsung ke lapangan dan semua titik. Saya buatkan alternatif kebijakannya. Saya langsung perintahkan PUPR Samarinda untuk segera menindaklanjuti,” ujar Wali Kota Andi Harun.
Wali Kota Andi Harun juga meninjau sejumlah aset Pemkot Samarinda di kawasan Jalan Suryanata dan pembamgunan drainase yang acap kali melaup jika hujan turun. Dari tinjauan tersebut, ada kemungkinan Pemkot Samarinda akan menganggarkan perencanaan dalam Perubahan APBD Tahun 2021 dan akan disusun perencanaannya hingga APBD Murni 2022.
“Tujuannya agar semua aliran air akan kita buang ke Sungai Mahakam,” ujar Wali Kota Andi Harun.
Wali Kota Andi Harun juga meninjau aliran sungai mati yang berada di samping swalayan GBE. Di lokasi tersebut, Wali Kota Andi Harun telah memerintahkan instansi terkait untuk membuka aliran sungai tersebut selebar dua meter beberapa waktu lalu. Namun, rencana tersebut terhenti karena beberapa faktor.
Rencananya, Pemkot Samarinda akan melakukan pelebaran sungai. Namun rencana tersebut memerlukan langkah pembebasan rumah yang berada di atas sungai. Sehingga belum dibuka.
“Kita mau melihat bagaimana aliaran air ini dan sudah terbukti. Proyek yang menelan anggaran kurang lebih Rp2 miliar itu, setelah lebaran akan lelang,” ujar Wali Kota Andi Harun. **
Penulis: Hendro Bas | Klik Samarinda
Satu komentar tentang “Andi Harun Cari Titik Pangkal Banjir di Samarinda”