NEWS BORNEO – Antrian truk yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) berjenis solar di depan SMAN 3 Bontang kembali menjadi sorotan setelah terjadinya kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.
Anggota Komisi II DPRD Kota Bontang, Bakhtiar Wakkang, menegaskan perlunya evaluasi serius terkait Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) di area tersebut, mengingat keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berdekatan dengan gedung sekolah.
“Saya sudah lama teriak soal itu, minta dievaluasi Andalalinnya, kok bisa POM bensin dekat sekolah,” ujar Bakhtiar Wakkang, yang akrab disapa BW.
BW meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang segera mengambil tindakan, terutama mengingat keluhan masyarakat yang sudah disampaikan.
Ia menyarankan Dishub Bontang untuk mengatur lalu lintas di area tersebut dan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) sebagai pihak yang memiliki kewenangan.
“Memang kewenangan provinsi, tapi dengan dasar Andalalin itu tadi, fungsi Dishub ini sebagai fungsi pengawasan, tidak mungkin orang Samarinda datang jika ada kejadian,” tambahnya.
Selain itu, BW juga menekankan pentingnya koordinasi antara OPD terkait dan aparat kepolisian untuk melakukan patroli secara berkala di sekitar lokasi tersebut.
Ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang segera menyikapi masalah ini, mengingat sering terjadinya kecelakaan di depan SMAN 3 Bontang.
“Dapat dipastikan rentan dengan resiko kecelakaan, jadi harus ada sikap yang tegas dari pemerintah,” tutupnya. (ADV)