Warga Samarinda Hilang di Kukar, Ponselnya Terlacak di Jawa Tengah

Redaksi
13 Agu 2025 08:39
Kaltim 0
2 menit membaca

KUKAR — Kasus hilangnya Anwar (49), warga Samarinda Seberang, akhirnya menguak fakta mengejutkan. Pria yang dilaporkan hilang di kawasan Bengkinang, Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, ini ternyata meninggalkan jejak terakhir di luar Kalimantan Timur (Kaltim).

Laporan hilangnya Anwar diterima Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutai Kartanegara (Damkartan Kukar), Fida Hurasani, Sabtu malam, 9 Agustus 2025 pukul 20.36 Wita. Padahal, korban terakhir terlihat lima hari sebelumnya, yakni Selasa, 5 Agustus 2025.

“Menurut keterangan rekan korban, Anwar sempat pamit meninggalkan kapal tugboat. Ia menyeberang menggunakan perahu bersama warga lokal. Namun setelah tiba di darat, ia berjalan ke arah berlawanan dan tidak merespons saat dipanggil,” jelas Fida, Minggu (10/8/2025).

Pencarian dilakukan dengan sigap oleh tim gabungan Damkar Kukar, Relawan Kebakaran (Redkar), warga sekitar, dan keluarga. Unit mobil rescue dan ambulans dikerahkan untuk menyisir area radius dua kilometer dari titik terakhir korban terlihat.

Namun pencarian yang intens berakhir mengejutkan pada Selasa (12/8/2025), pukul 15.27 Wita. Polisi dari Polsek Tenggarong berhasil melacak lokasi ponsel korban menggunakan teknologi IMEI. Hasilnya, sinyal ponsel Anwar berada di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.

“Setelah temuan ini, pencarian di lokasi dihentikan dan kasus ini sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian,” ujar Fida.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada kabar resmi terkait keberadaan dan kondisi Anwar. Jejak ponsel yang melintas hingga Jawa Tengah membuka spekulasi bahwa kasus ini lebih dari sekadar orang hilang di hutan Loa Tebu. Ada kemungkinan perjalanan misterius yang melibatkan daerah yang sangat jauh dari titik awal. (PRA/IR)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }