

KUTAI TIMUR – Di tengah derasnya arus informasi digital, peran wartawan kembali menjadi perhatian utama. Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menegaskan bahwa insan pers memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kualitas informasi yang diterima masyarakat, bukan sekadar berlomba menjadi yang tercepat.
“Kecepatan memang penting, tetapi lebih penting lagi memastikan kualitas dan akurasi informasi,” ujar Mahyunadi saat membuka kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Kutim di Hotel Royal Victoria, Selasa (18/11).
Pelaksanaan UKW yang diselenggarakan oleh PWI Kutim bersama Diskominfo Staper Kutim berlangsung selama dua hari, 18–19 November 2025, dan diikuti 40 peserta dari jenjang muda, madya, hingga utama.
Mahyunadi berharap kegiatan ini mampu menghasilkan jurnalis yang profesional, kompeten, dan amanah dalam menjalankan tugas. Menurutnya, kredibilitas media sangat dipengaruhi oleh kemampuan wartawannya dalam menyajikan informasi yang dapat dipercaya.
“Media adalah mitra strategis pemerintah. Kami sangat membutuhkan kontribusi pers dalam menyampaikan pembangunan, kebijakan, dan layanan publik secara komprehensif,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa kompetensi wartawan tidak hanya terbatas pada kemampuan menulis berita. Wartawan juga dituntut memahami etika profesi, proses verifikasi, riset, wawancara, analisis data, hingga penguasaan teknologi pendukung jurnalistik modern.
“UKW bukan hanya formalitas. Ini momentum untuk memperkuat mutu dan tanggung jawab jurnalisme di daerah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar, turut menyoroti pentingnya profesionalitas pers dalam menghadapi tantangan informasi yang kian kompleks. Menurutnya, kualitas literasi publik sangat bergantung pada kemampuan wartawan menyajikan berita berdasarkan fakta dan kaidah jurnalistik.
“Wartawan Kutai Timur harus memiliki standar kompetensi yang kuat, terutama di tengah maraknya hoaks dan misinformasi. Ketepatan dan etika adalah landasan,” ujar Ronny.
Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus menciptakan ekosistem informasi publik yang sehat dan bertanggung jawab.
“Pemerintah dan pers adalah mitra. Keduanya berperan saling melengkapi dalam menghadirkan informasi yang benar bagi masyarakat,” tutupnya. (Adv)
Tidak ada komentar