Triwulan II 2025, Investasi Bontang Sudah Sentuh 42,98 Persen dari Target

Redaksi
15 Agu 2025 18:23
2 menit membaca

BONTANG – Kota Bontang terus menunjukkan geliat di peta investasi Kalimantan Timur (Kaltim). Hingga triwulan II 2025, realisasi investasi di kota industri ini sudah mencapai Rp589 miliar. Angka itu setara 42,98 persen dari target ambisius Rp2,5 triliun yang dibidik hingga akhir tahun.

Meski belum separuh jalan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang, Muhammad Aspianur, optimistis target bisa tercapai, bahkan terlampaui.

“Iklim usaha di Bontang kondusif. Perizinan kami layani cepat. Investor merasa nyaman, dan itu membuat mereka mau menanam modal di sini,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).

Data DPMPTSP Bontang menunjukkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi tulang punggung investasi dengan nilai Rp574,9 miliar atau 97,51 persen. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp14,6 miliar atau 2,49 persen.

Dari total 199 pelaku usaha yang menggelontorkan modal pada 1.486 proyek, terserap 712 tenaga kerja baru. Mayoritas adalah warga Bontang, sebuah lonjakan yang terasa setelah Job Fair digelar beberapa waktu lalu.

Bontang Utara Jadi Magnet

Berdasarkan wilayah, Bontang Utara menjadi pusat investasi dengan porsi 94,21 persen. Kawasan ini didominasi industri besar, terutama Pupuk Kaltim Group. Di posisi kedua, Bontang Selatan mengantongi 4,55 persen, disusul Bontang Barat dengan 1,23 persen.

Sektor jasa dan perdagangan menjadi primadona di Bontang Selatan dan Barat.

Pada PMDN, sektor industri kimia dasar, bahan kimia, dan farmasi mendominasi hingga 88,73 persen. Sisanya tersebar di transportasi, gudang, telekomunikasi, jasa, perdagangan, dan konstruksi.

Sementara pada PMA, sektor industri makanan meraup 72,88 persen porsi. Diikuti industri kimia dasar dan farmasi (24,78 persen), serta hotel dan restoran (2,18 persen).

Aspianur menegaskan, pihaknya akan terus menggencarkan promosi investasi. Pelayanan perizinan dipermudah, dan iklim usaha dijaga tetap ramah.

“Kami ingin Desember nanti target Rp2,5 triliun bukan hanya tercapai, tapi mungkin terlampaui,” tegasnya. (FR)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }