Skandal Parkir di Samarinda: Rekening Pribadi Jukir jadi Penampung Uang Negara

Ilustrasi juru parkir.

Samarinda, NEWSBORNEO.ID – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Kaltim membenahi sektor parkir membuahkan hasil mengejutkan. Audit yang dilakukan Inspektorat Kota mengungkap praktik curang yang melibatkan oknum juru parkir (jukir) hingga pegawai Dinas Perhubungan (Dishub). Termasuk dugaan pembukaan rekening pribadi untuk menampung uang parkir.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan telah menerima laporan resmi hasil audit tersebut sejak sepekan sebelum Lebaran Maret 2025 lalu. Laporan ini merupakan tindak lanjut dari inspeksi mendadak yang dilakukan pada Januari. Menyusul kecurigaan adanya kebocoran pendapatan daerah dari sektor retribusi parkir.

“Sudah ada laporan yang masuk ke saya. Ada oknum yang dengan sengaja melanggar hukum, bahkan membuka rekening pribadi untuk menampung uang parkir. Ini sangat merugikan daerah,” ungkap Andi Harun.

Hasil audit Inspektorat tidak hanya membuktikan adanya praktik tidak sah, namun juga mendorong rekomendasi tegas. Sejumlah jukir yang terbukti terlibat akan dihentikan kerjasamanya. Sementara itu, bagi ASN atau pegawai Dishub yang terbukti bersalah, sanksi disiplin akan diberikan sesuai tingkat pelanggaran.

“Untuk pegawai, akan dikenakan sanksi mulai dari teguran hingga pemecatan, tergantung tingkat keterlibatannya. Mereka juga diwajibkan mengembalikan dana yang telah diselewengkan,” jelasnya.

Andi Harun memastikan bahwa seluruh proses penindakan dilakukan berdasarkan prinsip keadilan dan objektivitas. Verifikasi masih berlangsung oleh Sekretaris Daerah, Tim Penegakan Disiplin Daerah (TP2D), BKPSDM, dan dinas terkait. Keputusan akhir akan ditandatangani oleh Wali Kota atau Sekda.

“Kami tidak ingin mengambil keputusan hanya berdasarkan dugaan. Semua tindakan harus berdasarkan bukti dan data dari audit Inspektorat,” tegasnya.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi sistem pengelolaan parkir di Samarinda yang selama ini banyak dikeluhkan publik. Wali Kota Andi Harun menegaskan bahwa ini merupakan momentum penting untuk membangun sistem yang lebih transparan, akuntabel, dan berintegritas.

“Kami akan umumkan secara resmi jumlah kerugian yang ditimbulkan. Yang jelas, langkah ini menunjukkan bahwa kami tidak akan menoleransi kecurangan,” tegas Wali Kota Samarinda. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di pranala.co Berjudul “Skandal Parkir di Samarinda: Rekening Pribadi Jukir jadi Penampung Uang Negara”  

Satu komentar tentang “Skandal Parkir di Samarinda: Rekening Pribadi Jukir jadi Penampung Uang Negara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }