BONTANG – Kemacetan di sekitar Pasar Taman Rawa Indah alias Pasar Tamrin Kota Bontang bukan hanya soal padatnya kendaraan. Aktivitas 84 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di luar bangunan pasar menjadi sorotan.
Lapak-lapak mereka menutupi trotoar dan bahu jalan. Alhasil, arus lalu lintas tersendat. Pedagang yang tetap berjualan di dalam gedung pun mulai merasa iri.
Tak ingin masalah ini berlarut, Pemerintah Kota Bontang menggelar rapat lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Senin (11/8/2025). Hasilnya, 84 PKL tersebut akan segera ditertibkan.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menegaskan penertiban tidak akan dilakukan secara tiba-tiba. Tim teknis akan lebih dulu melakukan pendekatan persuasif.
“Komunikasi harus dibangun. Dengan tokoh masyarakat, RT, dan para pedagang. Tujuannya, saat penertiban nanti, semuanya berjalan lancar,” ujar Agus.
Menurutnya, relokasi pedagang sangat penting. Selain demi keselamatan, langkah ini akan mengembalikan fungsi trotoar dan bahu jalan.
Rencana pemerintah, para PKL yang ditertibkan akan dipindahkan kembali ke dalam bangunan Pasar Tamrin. Lapak-lapak kosong yang selama ini terbengkalai akan difungsikan kembali.
“Dengan begitu, pasar menjadi lebih tertata. Pedagang pun mendapatkan tempat yang layak,” kata Agus.
Kapan tepatnya penertiban dilakukan? Agus belum bisa memastikan. Namun, ia memberi sinyal paling cepat setelah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
“Sambil menunggu waktu itu, komunikasi intensif akan terus dilakukan dengan semua PKL,” tegasnya.
Agus berharap, para pedagang memahami keputusan ini. Sebab, penataan pasar bukan hanya untuk kepentingan pemerintah, tapi demi kenyamanan bersama.
“Ini untuk kepentingan orang banyak. Pasar yang rapi dan lancar akan menguntungkan semua pihak,” pungkasnya. [FAHRUL RAZI]
Tidak ada komentar