04 Februari 2023 - 06:39
Search
Close
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
Menu
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
04 Februari 2023 - 06:39
Search
Close
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
Search
Close
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
Home Kolom

Politik Corona atau Corona kena Politik?

Politik Corona atau Corona kena Politik?

Politik Corona atau Corona kena Politik?

Yahya Yabo, Penulis Opini.

Bagikan:

RedaksibyRedaksi
14 April 2021 | 11:49

PERBINCANGAN mengenai kepala pemerintahan atau Presiden yang menghadiri pernikahan artis menjadi trending dibeberapa kalangan beberapa hari. Mulai dari media sosial, para pesohor, hingga masyarakat biasa.

Perbincangan ini disebabkan karena beberapa kalangan menganggap bahwa ada yang berbeda mengenai perbedaan perlakuan terhadap pernikahan seorang artis yang dihadiri pejabat pubik dengan orang biasa yang melaksanakan pernikahan seperti dengan membandingkan dengan kasus pernikahan anak seorang ulama yang saat ini masih dalam proses hukum.

BacaJuga

WHO: Virus Corona Tetap Darurat Kesehatan Global

LBH Alvin

Pasien COVID-19 di Kaltim Tersisa 25 Kasus

Pelonggaran Masker, Kasus Covid-19 di Kaltim Masih Fluktuatif

Perbedaan perlakuan ini, dianggap sangat mencolok dengan situasi yang dialami sendiri oleh sang Ulama yang saat ini sedang menjalani proses persidangan.

Beberapa kalangan masyarakat mengangap hal sama yang dilakukan, namun tidak memiliki perbedaan perlakuan. Disalah satu acara pernikahan dikenakan sanksi yang dilaksanakan oleh sang Ulama sementara disatu acara pernikahan lainnya tidak mendapatkan sanksi yang dihadiri langsung oleh presiden.

Perbedaan lainnya yakni mengenai saat ini masyarakat dibatasi dalam melaksanakan kegiatan acara apapun, sementara ‘pembuat’ kebijakan justru menghadiri acara disaat aturan itu masih diberlakukan.

Masyarakat pasti akan bertanya mengenai permasalahan tersebut, apakah memang dalam aturan yang diberlakukan, boleh dilanggar dan tidak mendapatkan sanksi. Ini tidak berlaku bagi masyarakat kalangan bawah yang melanggar aturan yang ada.

Atas dasar dalih pencegahan virus corona atau covid-19, masyarakat dibatasi ruang geraknya. Sementara pembuat kebijakan justru mengabaikan pembatasan kegiatan dengan menghadiri langsung acara pernikahan sang pesohor.

Alasan lainnya, dasar dalih jika dalam pembatasan kegiatan, masyarakat harus ikut mematuhi. Jika masyarakat tidak ingin mendapatkan sanksi.

Masyarakat justru saat ini menilai jika virus corona atau covid-19 dijadikan alat politik untuk mengakui kesalahan yang dilakukan masyarakat. Sebaliknya menjadi alat pembenar bagi penguasa yang berdalih telah melanggar.

Terkait apakah ada unsur politik dalam kegiatan pelanggaran pembatasan kegiatan bagi masyarakat yang dapat dijerat dan dikenai sanksi? Atau corona itu sendiri telah dipolitisasi?

 

Ditulis oleh Yahya Yabo
Reporter PKTv

Tags: Covid-19Opini Pembaca

Bagikan:

SAMARINDA

Raperda RTRW Kota Samarinda Dibahas Lagi
Samarinda

Raperda RTRW Kota Samarinda Dibahas Lagi

3 Februari 2023 | 12:49
Warga Usulkan Pembangunan TPU di Sido Damai Samarinda

Warga Usulkan Pembangunan TPU di Sido Damai Samarinda

by Redaksi
2 Februari 2023 | 06:33

Markaca Jaring Aspirasi Warga Sungai Kapih, Samarinda

Markaca Jaring Aspirasi Warga Sungai Kapih, Samarinda

by Redaksi
2 Februari 2023 | 00:28

Aturan Tempat Parkir di Samarinda bakal Disusun

Aturan Tempat Parkir di Samarinda bakal Disusun

by Redaksi
31 Januari 2023 | 15:39

DPRD Samarinda Rumuskan Perda Minuman Alkohol Tahun Ini

DPRD Samarinda Rumuskan Perda Minuman Alkohol Tahun Ini

by Redaksi
31 Januari 2023 | 07:50

Home Kolom

Politik Corona atau Corona kena Politik?

Politik Corona atau Corona kena Politik?

Politik Corona atau Corona kena Politik?

Yahya Yabo, Penulis Opini.

Bagikan:

RedaksibyRedaksi
14 April 2021 | 11:49

PERBINCANGAN mengenai kepala pemerintahan atau Presiden yang menghadiri pernikahan artis menjadi trending dibeberapa kalangan beberapa hari. Mulai dari media sosial, para pesohor, hingga masyarakat biasa.

Perbincangan ini disebabkan karena beberapa kalangan menganggap bahwa ada yang berbeda mengenai perbedaan perlakuan terhadap pernikahan seorang artis yang dihadiri pejabat pubik dengan orang biasa yang melaksanakan pernikahan seperti dengan membandingkan dengan kasus pernikahan anak seorang ulama yang saat ini masih dalam proses hukum.

BacaJuga

WHO: Virus Corona Tetap Darurat Kesehatan Global

LBH Alvin

Pasien COVID-19 di Kaltim Tersisa 25 Kasus

Pelonggaran Masker, Kasus Covid-19 di Kaltim Masih Fluktuatif

Perbedaan perlakuan ini, dianggap sangat mencolok dengan situasi yang dialami sendiri oleh sang Ulama yang saat ini sedang menjalani proses persidangan.

Beberapa kalangan masyarakat mengangap hal sama yang dilakukan, namun tidak memiliki perbedaan perlakuan. Disalah satu acara pernikahan dikenakan sanksi yang dilaksanakan oleh sang Ulama sementara disatu acara pernikahan lainnya tidak mendapatkan sanksi yang dihadiri langsung oleh presiden.

Perbedaan lainnya yakni mengenai saat ini masyarakat dibatasi dalam melaksanakan kegiatan acara apapun, sementara ‘pembuat’ kebijakan justru menghadiri acara disaat aturan itu masih diberlakukan.

Masyarakat pasti akan bertanya mengenai permasalahan tersebut, apakah memang dalam aturan yang diberlakukan, boleh dilanggar dan tidak mendapatkan sanksi. Ini tidak berlaku bagi masyarakat kalangan bawah yang melanggar aturan yang ada.

Atas dasar dalih pencegahan virus corona atau covid-19, masyarakat dibatasi ruang geraknya. Sementara pembuat kebijakan justru mengabaikan pembatasan kegiatan dengan menghadiri langsung acara pernikahan sang pesohor.

Alasan lainnya, dasar dalih jika dalam pembatasan kegiatan, masyarakat harus ikut mematuhi. Jika masyarakat tidak ingin mendapatkan sanksi.

Masyarakat justru saat ini menilai jika virus corona atau covid-19 dijadikan alat politik untuk mengakui kesalahan yang dilakukan masyarakat. Sebaliknya menjadi alat pembenar bagi penguasa yang berdalih telah melanggar.

Terkait apakah ada unsur politik dalam kegiatan pelanggaran pembatasan kegiatan bagi masyarakat yang dapat dijerat dan dikenai sanksi? Atau corona itu sendiri telah dipolitisasi?

 

Ditulis oleh Yahya Yabo
Reporter PKTv

Tags: Covid-19Opini Pembaca

Bagikan:

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Siber

Privacy Policy

Disclaimer

Tentang Kami  |  Redaksi  |  Pedoman Siber

Privacy Policy  |  Dislaimer

COPYRIGHT © 2023 NEWSBORNEO.ID, ALL RIGHT RESERVED
Managed by Aydan Putra

Add New Playlist

04 Februari 2023 - 06:39

Kanal

Home

Kaltim

    Samarinda

    Balikpapan

    Bontang

Nasional

Internasional

Olahraga

Ragam

Visual

    Videografi

    Infografis

Kolom

About Us | Pedoman Siber | Disclaimer