PKL di Pasar Tamrin Bontang Diberi Waktu Bongkar Sendiri

Redaksi
13 Agu 2025 10:32
2 menit membaca

BONTANG – Pemerintah Kota Bontang menetapkan batas waktu bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih berjualan di trotoar dan badan jalan untuk membongkar lapaknya sendiri. Jika hingga Selasa, 19 Agustus 2025, pedagang tidak juga membongkar, tim akan turun melakukan pembongkaran paksa.

Penegasan ini disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Bontang, Dasuki, dalam rapat lanjutan penertiban PKL.

Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kota Bontang, Asdar Ibrahim, menjelaskan bahwa 84 PKL bermasalah sudah mendapat surat peringatan sejak awal tahun. Namun, meski sudah sampai peringatan ketiga, mereka belum juga menertibkan lapaknya.

“Asar mengatakan, sesuai arahan Wakil Wali Kota, kami dahulukan pendekatan persuasif. Tapi kalau Selasa depan masih bandel, tindakan tegas akan diambil,” ujarnya via WhatsApp.

Distribusi PKL bermasalah yaitu 11 di Jalan Ir Juanda, 65 di Jalan KS Tubun, dan 8 di Jalan Samratulangi. Untuk PKL di Jalan KS Tubun, pihak dinas akan berkoordinasi dengan kelurahan untuk menyurati pedagang lebih lanjut.

Menurut Asdar, aturan sudah jelas. Perda No. 07 Tahun 2012 melarang PKL berjualan di badan dan bahu jalan. Perda No. 3 Tahun 2020 juga melarang menaruh lapak di jalan atau trotoar tanpa izin.

“Pada dasarnya, pedagang sudah paham aturan ini. Mereka juga tidak keberatan jika ditertibkan,” tambahnya.

Untuk PKL yang punya lapak di dalam Pasar Taman Rawaindah, Asdar menghimbau agar kembali berjualan di kios pasar. Ini sekaligus untuk menghidupkan aktivitas pasar.

Pemerintah juga tengah merencanakan revitalisasi pasar agar lebih nyaman bagi pedagang dan konsumen.

Menanggapi alasan sepinya pasar sebagai alasan enggan berjualan di dalam, Asdar membantah. Masih banyak pedagang yang bertahan di dalam pasar. Selain itu, berjualan di dalam pasar lebih aman, baik bagi pedagang maupun konsumen.

“Dulu ada warga tertabrak saat belanja di pinggir jalan. Kami tidak ingin kejadian itu terulang. Makanya kami harap pedagang mau kembali ke pasar,” kata Asdar. (PRA/FR)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }