Krisis Dokter Spesialis, RS Gerbang Sehat Mahulu Terpaksa Rujuk Pasien Keluar Daerah

Redaksi
3 Jul 2025 12:27
Kaltim 0
2 menit membaca

MAHULU – Rumah Sakit Gerbang Sehat Mahulu (GSM) di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim), menghadapi krisis tenaga dokter spesialis. Beberapa posisi penting seperti dokter penyakit dalam, bedah, intensif, dan anestesi hingga kini belum terpenuhi.

Kondisi ini berdampak langsung pada pelayanan kesehatan. Pasien yang membutuhkan perawatan lanjutan atau tindakan operasi, terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit lain di luar daerah.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes P2KB) Mahakam Ulu, Petronela Tugan, membenarkan hal ini. Ia menyebut, saat ini Rumah Sakit GSM hanya memiliki dokter umum, spesialis anak, dan spesialis kandungan.

“Kami masih kekurangan dokter penyakit dalam, bedah, dan anestesi. Ini menjadi tantangan serius bagi layanan kesehatan di Mahulu,” kata Petronela, Senin (30/6/2025).

Menurut Petronela, pengadaan dokter spesialis bisa dilakukan melalui sejumlah skema. Misalnya lewat kerja sama daerah, insentif khusus, atau penempatan dari program nasional.

Ia menegaskan, dukungan dari pemerintah pusat sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan ini. Tanpa dokter spesialis yang memadai, pelayanan rumah sakit akan terus terbatas.

“Pasien yang butuh tindakan operasi atau perawatan intensif tetap harus dirujuk keluar. Ini tentu memakan waktu, biaya, dan berisiko bagi pasien,” ungkapnya.

Sejak ditetapkan sebagai rumah sakit kelas D umum pada Oktober 2024, GSM terus berupaya meningkatkan kualitas layanan. Namun tanpa tenaga ahli yang lengkap, rumah sakit belum bisa optimal.

Selain itu, ia berharap Dinas Kesehatan Mahulu dan instansi terkait bisa mempercepat proses rekrutmen dan penempatan dokter, demi memperkuat struktur layanan medis yang tersedia.

Dengan kondisi geografis Mahulu yang terpencil dan akses transportasi terbatas, keberadaan rumah sakit rujukan dengan tenaga medis lengkap menjadi sangat penting.

“Kalau bisa ditangani di Mahulu, kenapa harus keluar? Ini soal kepercayaan dan keselamatan warga juga,” ujar Petronela.

Ia menekankan, pemenuhan tenaga dokter di Mahulu bukan sekadar kebutuhan teknis, tetapi menyangkut hak dasar warga atas pelayanan kesehatan yang layak, merata, dan berkualitas.

[DIAS]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }