Ketersediaan Beras di Balikpapan Masih Terkendali

Redaksi
6 Agu 2025 07:01
2 menit membaca

BALIKPAPAN – Ketersediaan beras di Kota Balikpapan dipastikan masih aman. Meski sempat terjadi keterlambatan distribusi, Dinas Perdagangan (Disdag) menjamin tidak ada kelangkaan ekstrem yang perlu dikhawatirkan warga.

Hal ini ditegaskan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disdag Balikpapan, Muhammad Anwar. Menurutnya, keterlambatan distribusi hanya terjadi pada beberapa merek favorit, seperti Tiga Mangga dan Kura-Kura.

“Stok secara umum masih mencukupi. Hanya distribusinya yang sempat tersendat karena pengawasan ketat di daerah asal pengiriman,” ujarnya, Selasa (5/8/2025).

Sejak awal Juli 2025, Disdag telah rutin melakukan pengawasan bersama sejumlah pihak. Koordinasi juga terus berjalan bersama Satgas Pangan Polda Kaltim, Dinas Ketahanan Pangan, dan para distributor besar di kota ini.

Pada 17 Juli lalu, rapat koordinasi digelar bersama semua distributor beras yang beroperasi di Balikpapan. Dari forum itu, terungkap sejumlah kendala teknis distribusi yang membuat beberapa merek beras terlambat sampai ke pasar.

“Distribusi memang terganggu, tapi bukan karena kelangkaan. Lebih karena proses pengawasan ketat dari daerah asal. Ini berdampak pada keterlambatan masuknya stok ke Balikpapan,” jelas Anwar.

Anwar mengungkap, warga Balikpapan lebih mementingkan ketersediaan beras ketimbang fluktuasi harga. Maka, stabilitas pasokan menjadi perhatian utama Pemkot.

“Kami sudah minta distributor untuk segera bergerak. Jangan sampai keterlambatan ini memicu gejolak harga dan inflasi. Distribusi harus lancar,” tegasnya.

Guna memastikan kondisi di lapangan, Disdag juga berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik distribusi dan pasar tradisional. Tidak menutup kemungkinan, sidak akan dilakukan bersama Komisi II DPRD Kota Balikpapan.

“Kami ingin melihat langsung kondisi di pasar. Masukan dari pedagang dan konsumen juga penting untuk menentukan langkah cepat dan tepat,” kata Anwar.

Disdag memastikan akan terus melakukan pemantauan ketat terhadap dinamika pasokan beras di lapangan. Mereka juga berkomitmen menindaklanjuti setiap persoalan distribusi yang muncul agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.

“Kami akan terus kawal. Ini soal kebutuhan pokok. Jadi tidak boleh dianggap remeh,” tegasnya.

[DIAS PUTRI]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }