Guru yang Diduga Usir Siswi Samarinda karena Tak Punya Gawai dan Seragam Buka Suara

Wali Kota Samarinda Andi Harun mendatangi kediaman MF, siswi SD yang diusir guru gegera tak punya HP dan seragam sekolah. (dok. istimewa)

SAMARINDA, newsborneo.id – Lisnawati, Guru SD 002 Samarinda, Kalimantan Timur mendatangi kediaman siswinya, MF (10) yang diduga diusir karena tak punya seragam sekolah dan gawai alias handphone. Dia mengaku hanya meminta MF untuk pulang memanggil orangtuanya. Bukan mengusirnya.

Guru Lisnawati bersama Wali Kota Samarinda, Andi Harun juga sudah menemui MF, Senin (6/6/2022). Dia mengklaim jika informasi yang beredar selama ini tidak sesuai dengan kenyataannya.

“Berita yang beredar itu tidak sesuai dengan kenyataan. Semoga tidak ada lagi pihak yang disudutkan. Terima kasih pak Wali Kota,” ujar Lisnawati.

Lisna tidak pernah ada niat mengusir MF dari kelas saat hendak mengikuti ujian sekolah. Dia hanya meminta MF untuk memanggil orangtuanya agar bisa memberi penjelasan terkait ketidakhadirannya dalam pembelajaran daring selama setahun.

“Memang salah, kami menyuruh siswa pulang panggil orangtua. Ini hanya kesalahpahaman, karena dampak COVID-19, dan fokus terbagi lantaran mengurus murid lain,” ungkapnya.

Dia juga berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Dia meminta setiap orangtua siswa dapat berkomunikasi dengan pihak sekolah di masa pembelajaran daring.

“Semoga ke depan pihak orang tua lebih aktif komunikasi dengan kami, supaya kami tahu kondisinya itu bagaimana,” kata dia.

Wali Kota Samarinda Andi Harun ikut turun tangan memediasi kasus siswi SD diusir guru gegara tak punya gawai seragam sekolah. Andi Harun kemudian menilai kejadian tersebut hanya salah paham.

“Hari ini saya meninjau langsung ke lokasi, dan mengumpulkan semua pihak termasuk guru yang diberitakan mengusir,” ujar Andi Harun di kediaman siswi inisial MF (10), Senin (6/6/2022).

Di kediaman MF, kedua pihak diminta untuk menceritakan kejadian yang dialami MF. Andi Harun kemudian menyimpulkan kejadian ini adalah sebuah kesalahpahaman.

“Setelah mendengarkan kedua belah pihak ternyata ini ada kesalahpahaman, tidak seperti yang berkembang,” kata dia. (zi)

2 komentar tentang “Guru yang Diduga Usir Siswi Samarinda karena Tak Punya Gawai dan Seragam Buka Suara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }