BONTANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,4 miliar untuk pengadaan 230 unit laptop gratis bagi guru sekolah dasar (SD) pada tahun 2025.
Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejalan dengan penerapan kurikulum terbaru. Laptop tersebut akan diberikan kepada guru yang belum menerima bantuan serupa pada tahun sebelumnya.
Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memastikan para guru memiliki perangkat yang memadai guna menunjang aktivitas mengajar.
“Guru yang belum menerima laptop tahun lalu akan diprioritaskan dalam program ini,” ujar Bambang, Rabu (12/2/2025).
Laptop yang akan dibagikan memiliki spesifikasi tinggi, dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan guru dalam proses belajar-mengajar. Spesifikasinya meliputi prosesor Intel Core i5-1135G7, RAM 8GB DDR4, penyimpanan SSD 512GB, dan layar 14 inci. Pengadaan laptop ini dilakukan melalui skema e-katalog untuk memastikan transparansi dan efisiensi anggaran.
Selain laptop untuk guru, pemerintah juga mengalokasikan Rp287 juta untuk pengadaan 15 unit laptop administratif. Laptop ini akan digunakan untuk mendukung pengelolaan data di lingkungan sekolah, seperti sistem ARKAS, Dapodik, dan administrasi keuangan sekolah.
Bambang menambahkan bahwa sejak tahun 2023, Disdikbud Bontang telah menyalurkan ratusan laptop untuk berbagai keperluan pendidikan. Namun, distribusinya dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran. Pada tahun lalu, guru SMP hanya menerima 21 unit laptop dengan anggaran Rp386 juta, sementara guru SD mendapatkan delapan unit senilai Rp147 juta.
“Tahun ini, jumlah laptop yang diberikan meningkat signifikan. Meski belum mencakup seluruh tenaga pendidik di Bontang, kami berharap program ini bisa terus berlanjut hingga semua guru mendapat fasilitas yang sama,” ujar Bambang.
Program pengadaan laptop ini diharapkan dapat membantu para guru dalam mengoptimalkan proses pembelajaran, terutama dalam menghadapi tuntutan kurikulum terbaru yang semakin mengedepankan teknologi. Dengan memiliki perangkat yang memadai, guru diharapkan dapat lebih kreatif dalam menyampaikan materi dan memanfaatkan sumber belajar digital.
“Laptop ini bukan sekadar alat, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi informasi. Kami berharap ini dapat berdampak positif pada mutu pendidikan di Kota Bontang,” tambah Bambang. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Berita ini telah terbit di Dialokasikan Rp4,4 Miliar, 230 Laptop Gratis untuk Guru SD di Bontang