
SANGATTA – Gelombang bencana yang melanda beberapa daerah di Indonesia menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Usai memimpin Rapat Koordinasi Forkopimda, Jumat (5/12/2025) pagi, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyampaikan rasa duka mendalam bagi korban terdampak.
Rapat yang digelar di Ruang Arau, Kantor Bupati Kutim itu dihadiri seluruh kepala perangkat daerah dan unsur Forkopimda. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ardiansyah menyerukan peningkatan kewaspadaan dan kepedulian terhadap potensi bencana di wilayah Kutim.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap peduli dan waspada. Duka bagi saudara-saudara kita yang terdampak bencana harus menjadi pengingat bagi kita semua,” ujar Ardiansyah.
Sejalan dengan kondisi nasional yang masih menghadapi bencana, Bupati Kutim mengimbau warga untuk merayakan Tahun Baru 2026 secara sederhana. Ia menekankan bahwa suasana duka dan kesiapsiagaan sebaiknya menjadi pertimbangan utama masyarakat.
“Tahun Baru tidak perlu dirayakan berlebihan. Cukup sederhana, bahkan bila memungkinkan bisa tidak dirayakan sama sekali,” tegasnya.
Rapat koordinasi juga membahas persiapan menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pemerintah daerah memastikan kesiapsiagaan di semua sektor, termasuk mitigasi potensi bencana hidrometeorologi yang tinggi pada musim hujan.
Berbagai langkah strategis dipaparkan, mulai dari ketersediaan stok kebutuhan pokok, kesiapan infrastruktur, mitigasi terpadu, hingga pengaturan lalu lintas. Semua dinas diminta memastikan respons cepat dan terkoordinasi agar stabilitas wilayah tetap terjaga.
“Semua perangkat daerah harus turun langsung ke lapangan. Kesiapsiagaan harus benar-benar terimplementasi,” kata Bupati Ardiansyah.
Pemkab Kutim menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kondisi siaga hingga Januari 2026, agar keamanan dan kenyamanan masyarakat tetap terjamin. Kolaborasi bersama Forkopimda menjadi kunci agar wilayah tetap aman, terkendali, dan tanggap terhadap kondisi darurat yang mungkin terjadi. (Adv)
Tidak ada komentar