Balikpapan Genjot Vaksinasi hingga Malam

Ilustrasi vaksin Covid-19.

newsborneo.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) membuka akses vaksinasi booster seluas-luasnya bagi masyarakat. Menyusul adanya kebijakan baru pemerintah terkait kewajiban harus melakukan booster bagi pemudik lebaran tahun ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, dengan adanya kebijakan baru soal mudik ini, Pemkot Balikpapan pun membuka akses vaksinasi booster seluas-luasnya.

“Yang penting bagaimana kita membuka akses seluas-luasnya masyarakat untuk mendapatkan booster, supaya bisa mudik,” ujarnya, Jumat (25/03/2022).

Dio sapaan akrabnya menambahkan, berdasarkan ketentuan terbaru dari pemerintah di mana pemudik yang sudah memperoleh vaksinasi dosis pertama dikenakan ketentuan tes PCR. Sedangkan pemudik sudah memperoleh vaksinasi dosis kedua diwajibkan tes antigen.

“Jika sudah booster, maka tidak perlu lagi PCR dan antigen lagi. Jika sudah ada dari pusat (aturan) kami langsung mengikuti saja, kalau terkait vaksinasi,” tegasnya.

Untuk itu Pemkot Balikpapan, lanjutnya, akan mendekatkan pelayanan vaksinasi booster ke masyarakat. Di antaranya melakukan vaksinasi malam hari dan mendatangi masjid-masjid untuk melakukan vaksinasi.

Sementara untuk vaksinasi di seluruh puskesmas, lanjut Dio, juga masih terus dibuka sejak awal pelaksanaan vaksinasi. Dan masyarakat bisa langsung mendatangi puskesmas setempat.

“Tiap hari puskesmas kita tidak pernah berhenti membuka layanan sejak ada vaksinasi sampai sekarang,” ucapnya.

Sejauh ini vaksinasi booster masih cukup rendah yakni rata-rata baru sekitar 20-an persen. Kelompoknya lansia sudah di 22 persen, masyarakat rentan juga dan pelayanan publik.

Soal stok vaksin lanjutnya, masyarakat tak perlu khawatir. Karena masih mencukupi. Jika pun kurang pemerintah pusat akan lansgung mendistribusi sesuai kebutuhan daerah.

“Lebih banyak vaksin jenis Pfizer masih ada 9.846 dosis , Moderna 896 dosis, Covovax 3.690 dosis, Sinovac 18.790 dosis dan Sinopharm 7.500 dosis,” tutupnya.

(dh/id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }