Atasi Antrean BBM, Gubernur Kaltim Ajak Masyarakat Bangun SPBU

Ilustrasi Jam Antrean Isi Solar di SPBU Balikpapan Mulai Diterapkan

NEWSBORNEO.ID, Samarinda – Lonjakan jumlah kendaraan di Kalimantan Timur (Kaltim) diiringi dengan keluhan warga terkait antrean panjang BBM bersubsidi. Menyikapi persoalan tersebut, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud mengusulkan solusi jangka panjang: memperbanyak jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayahnya.

Dalam pernyataannya, Gubernur Rudy mengajak masyarakat dan kalangan investor untuk aktif mengambil peran dalam pembangunan SPBU baru sebagai bagian dari upaya kolektif meningkatkan pelayanan distribusi BBM.

“Saya mengundang masyarakat dan investor yang ingin berinvestasi di sektor SPBU agar dapat langsung menghubungi Pertamina atau mengakses informasi melalui laman kemitraan resmi. Kita dorong bersama demi kenyamanan masyarakat,” ujarnya, Sabtu (5/4/2025).

Menurutnya, keberadaan SPBU yang merata dan memadai akan berdampak signifikan terhadap pengurangan antrean panjang, khususnya pada jam-jam sibuk. Penambahan SPBU juga dinilai penting sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur energi di daerah yang tengah berkembang pesat ini.

Selain mengajak kolaborasi publik dan swasta, Gubernur Kaltim juga menegaskan komitmennya untuk terus berdialog dengan Pertamina dan pemerintah daerah.

Ia menilai keterlibatan lintas sektor diperlukan untuk merumuskan kebijakan yang menyeluruh dan efektif, baik dalam hal distribusi, pengawasan, maupun kualitas BBM.

“Saya tidak ingin hanya mendengarkan, tapi juga ingin terlibat langsung menyelesaikan persoalan ini bersama masyarakat,” tegasnya.

Langkah ini diharapkan tak hanya mengurai antrean, namun juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru bagi warga Kaltim, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan energi yang semakin tinggi.

Sementara itu, Manager Retail Sales Regional Kalimantan Pertamina Patra Niaga, Addieb Arselan, menuturkan bahwa terdapat beberapa syarat teknis untuk pendirian SPBU.

Mulai dari kebutuhan lahan minimal 1.000 meter persegi, hingga investasi modal sekitar Rp3 miliar untuk peralatan operasional dengan delapan nozzle.

“Lahan yang ideal berada di pinggir jalan dengan luas 3.000 hingga 5.000 meter persegi. Keuntungan bersih dari usaha ini sekitar 4–5 persen dari harga jual bahan bakar seperti pertalite, pertamax, dan bio diesel,” jelasnya. (*)

Satu komentar tentang “Atasi Antrean BBM, Gubernur Kaltim Ajak Masyarakat Bangun SPBU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }