Dia mengatakan selama ini belum ada air keran PDAM yang airnya bisa diminum, melainkan hanya untuk mandi dan sejenisnya.
“Selama ini air PDAM hanya bisa diminum jika dimasak terlebih dahulu, Sementara itu, air dari PDAM IKN nantinya akan layak diminum langsung dari keran tanpa dimasak dulu,” kata Achmad dalam diskusi Keberlangsungan Pembangunan IKN Tanpa Haluan Negara, Selasa (1/3/2023).
Kalau kecanggihan IKN Nusantara itu terealisasi, maka pertama kali dalam sejarah Indonesia akan punya PDAM yang airnya bisa langsung diminum.
Saat ini, Otorita IKN tengah membangun waduk untuk memenuhi kebutuhan air di IKN. Dilaporkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pembangunan bendungan tersebut sudah hampir rampung di mana progresnya mencapai 82,5 persen.
Bendungan ini diproyeksikan dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter/detik, sebanyak 2000 liter/detik untuk IKN Nusantara dan sisanya untuk Balikpapan.
Pihaknya juga terus melakukan kajian dan identifikasi sumber lain untuk menambah pasokan air baku sesuai dengan proyeksi laju pertumbuhan penduduk di IKN.
Gubernur Kaltim, Isran Noor, juga turut berkomentar atas ambisi pemerintah pusat dalam menyediakan air keran “langsung minum” di IKN. Dalam acara peresmian Instalasi Pengelolaan Air Bersih (IPA) Bengkuring, Isran menuturkan masyarakat untuk tidak khawatir perihal air bersih di IKN karena pembangunannya telah dilakukan dan sumber airnya juga sudah ada.
Sementara itu, secara total progres pembangunan fisik infrastruktur IKN saat ini mencapai 14 persen. Pemerintah mengklaim pembangunan tersebut berjalan baik sesuai dengan tiga prinsip utama, yakni menjamin kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan. (*)