“Karena di lokasi kejadian minim pencahayaan ditambah arus sungai sangat deras sehingga operasi pencarian dilanjutkan besok pagi,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Melky turut menyampaikan kronologi kejadian bermula ketika korban bersama rekannya bernama Abu Thalib hendak kembali ke Kapal Sumber Rejeki setelah seharian mencari untuk kebutuhan sehari-hari di Desa Kota Bangun Ilir.
Saat itu, keduanya orang tersebut menggunakan perahu ketinting yang tanpa dilengkapi dengan penerangan. Saat keduanya menyeberang Sungai Mahakam menuju ke kapal tempat mereka bekerja, tiba-tiba saja datang ketinting yang dikendarai Agus. Singkat cerita, kondisi gelap membuat kedua ketinting bertabrakan.
Insiden ini mengakibatkan ketinting yang ditumpangi Taufik dan Thalib seketika terbalik. Agus sempat berupaya melakukan pertolongan terhadap kedua korban yang tercebur ke Sungai Mahakam.
“Namun Taufik keburu tenggelam dan yang berhasil diselamatkan hanya Thalib. Korban diduga hanyut karena kondisinya arus sungai di titik tabrakan sangat deras,” jelasnya.
Ditambahkannya, minim penerangan kedua ketinting menjadi penyebab kecelakaan air tersebut. Diketahui Taufik dan Thalib saat itu hanya menggunakan penerangan senter dari telepon genggam.
Sementara itu, Agus Mera yang mengemudikan ketinting sendiri, malah tidak menggunakan penerangan sama sekali karena senter yang biasa digunakan sedang rusak. (*)