ANGGOTA DPRD Kaltim, Sutomo Jabir, berkomitmen terus mengawal pendistribusian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Berau.
Jabir menegaskan, fokusnya adalah program-program yang pengaruhnya akan dirasakan langsung pada kesejahteraan masyarakat serta peningkatan infrastruktur di tiga daerah tersebut.
Sehingga, dia ingin memastikan supaya anggaran tersebut dapat dimanfaatkan secara baik bagi kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengawal pengalokasian anggaran pada program yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dan infrastruktur di tiga daerah tersebut. Misalnya, penguraian banjir di Bontang, apa saja yang bisa dibantu dari Pemprov,” kata Jabir.
Politisi PKB itu memberi atensi mengenai program prioritas, termasuk pengembangan sistem drainase, penyediaan air bersih serta pengelolaan limbah.
Jabir juga mencatat, penanggulangan banjir di Kota Bontang yang melibatkan proyek pembangunan bendungan di kawasan Sungai Suka Rahmat yang telah dimulai tahun ini mengalami hambatan dalam perizinan kawasan hutan dan studi kelayakan.
“Banjir di Bontang itu kiriman dari Kutim, itu sebabnya kami sudah beberapa tahun terakhir sebenarnya memperjuangkan izinnya. Bendungan itu nantinya akan menampung air kiriman dan mengatur debit air agar tidak meluap dan membanjiri Bontang,” terangnya.
Jabir menjelaskan, pihaknya saat ini tengah berupaya melakukan pembersihan dan memperdalam sungai yang mengalir ke dalam kota serta memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Dia juga mencontohkan kolam buatan yang dibuat oleh PT Badak LNG sebagai salah satu alternatif penampungan air hujan.
Selain itu, dia mengatakan kolam bekas tambang yang ada dapat digunakan untuk mengaliri air bersih ke Bontang dan Kutai Timur.
Dia juga menegaskan, proyek ini telah masuk dalam anggaran tahun depan, termasuk pembangunan pipa pendistribusian air bersih.
Anggota DPRD Kaltim, Sutomo Jabir.
“Air dari kolam bekas tambang tersebut sudah diuji dan memiliki pH yang bagus, sehingga air itu bisa diolah dan aman dikonsumsi masyarakat,” sambungnya.
Selain itu, Jabir juga berkomitmen terus mengawasi pembangunan Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) di Kutai Timur. Harapannya agar IPAL dapat difungsikan dengan baik tanpa merusak lingkungan.
“Untuk Kutim dan Berau, masih banyak persoalan lain yang harus diselesaikan, termasuk jembatan dan jalan provinsi, akan tetapi saya tetap optimis dengan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota kita dapat membangun daerah ini menjadi lebih baik,” pungkasnya. (ADS)