Mobil Pikap Diduga Pengetap Solar, Serobot Antrean, Sopir Truk Sempat Adu Mulut

Mobil pikap Mitsubishi L 300 dengan terpal orange yang diduga pengetap solar menyingkir dari antrean.

ANTREAN solar di Jalan Brigjend Katamso, Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (6/6/2022) sore diwarnai kericuhan. Sopir truk yang sedang antre menggeruduk sebuah mobil pikap yang diduga pengetap saat sedang menyerobot antrean.

Kejadian terjadi sekira pukul 14.45 wita di sekitar SPBU Kopkar PKT atau tepatnya di depan Warung Ikan Bakar Mbak Zuli.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, bermula saat sebuah mobil pikap Mitsubishi L300 dengan penutup bak dari terpal berwarna orange menyerobot antrean solar tepat di depan Warung Mb Zuli.

BACA JUGA: Ini Aturan dan Syarat Baru Naik Pesawat di Juni 2022 untuk Semua Maskapai

Para sopir truk dari kejauhan berteriak-teriak untuk menyuruh sopir tersebut keluar dari antrean. Namun, karena pikap tersebut tidak juga keluar dari antrean, sebagian sopir mendatangi untuk memperingatkan.

Sopir pikap tersebut berdalih sedang membeli es krim rujak yang memang berjualan di sekitar situ, tidak mengantre. “Selalu saja alasannya beli es,” ujar Anang, salah satu sopir truk yang mendatangi pikap tersebut.

Berselang 15 menit, pikap itu tidak segera menyingkir. Kejengkelan sopir truk semakin menjadi. Ditambah lagi mereka berani memastikan kalau pikap tersebut adalah pengetap solar. Semakin banyak sopir yang menggeruduk mobil tersebut.

Terjadilah adu mulut di lokasi kejadian. Usai terjadi adu mulut mobil pikap itu pun keluar dari antrean solar yang sudah mengular.

Saat media ini bertanya kepada para sopir truk bagaimana bisa tahu kalau itu pengetap solar? Sopir memastikan karena hampir setiap hari mereka antre dan menghapal mobil-mobil atau truk mana saja yang mengetap solar.

BACA JUGA: Bontang Krisis Air Baku

“Kami sering antre di sini, kami hapal yang mana pengetap yang mana bukan. Sering sekali mereka bolak balik ke SPBU,” beber Bowo Fani, sopir truk kepada media ini.

Para sopir ini berkeluh kesah. Mereka rela mengantre berjam-jam bahkan berhari-hari demi mendapatkan solar. Namun para pengetap tersebut seringkali pula menyerobot antrean seenaknya.

“Para pengetap ini juga yang bikin antrean lambat. Karena para pengetap bolak balik dari SPBU satu ke SPBU yang lain,” imbuhnya mengutip pranala.co. (zi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }