“Ada yang mengatakan ‘paling kita diperalat saja’, bingung juga saya apanya yang diperalat. Ada yang kritis itu, tapi nggak papa.” ujar Rasman menanggapi kritikan tersebut. ia menjelaskan bahwa kritik-kritik yang disampaikan oleh masyarakat menjadi masukan berharga bagi Dispora Kaltim. Rasman melihat kritik sebagai sarana untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja.
“Semakin banyak kritis yang membangun, bagi saya secara pribadi, itu motivasi. Seorang pejuang itu harus rela dicaci. Memang rela untuk dihina. Saya adalah pejuang kehidupan kebijakan pemuda,” tegasnya.
Rasman menekankan bahwa kritikan yang bersifat membangun merupakan bagian dari perjuangan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, khususnya dalam pembinaan pemuda di Kalimantan Timur. Dispora Kaltim tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan kinerja terbaik, meskipun menyadari bahwa tidak semua harapan atau keinginan masyarakat dapat dipenuhi.
“Yang penting saya sudah punya usaha sebagai pemerintah untuk menyalurkan dan memfasilitasi pemuda sesuai dengan kebutuhan. Bukan sesuai keinginan,” ungkapnya, menegaskan bahwa upaya yang dilakukan oleh Dispora Kaltim senantiasa berfokus pada pemenuhan kebutuhan pemuda secara keseluruhan. (adv)