Hilang Tiga Hari, Imbran Ditemukan Tenggelam di Mahakam

Tim SAR Gabungan Kota Samarinda menemukan Imbran, korban hilang tenggelam di Sungai Mahakam, wilayah Mangkupalas, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu 20 Juni 2021.

SAMARINDA – Usai melakukan pencarian dalam 3 hari, Tim SAR Gabungan Kota Samarinda menemukan Imbran, korban hilang tenggelam di Sungai Mahakam, wilayah Mangkupalas, Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu 20 Juni 2021.

Menurut keterangan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Basarnas Kaltim, Melkianus Kotta, Tim SAR Gabungan menemukan Imbran dalam kondisi meninggal dunia dan mengambang sejauh 200 meter dari lokasi kejadian.

“Pukul 14.20 Wita, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban sekira 200 meter dari LKP,” ujar Melkianus Kotta melalui keterangan tertulisnya.

Melkianus Kotta menambahkan, Tim SAR kemudian mengevakuasi korban ke RS. AW Syahranie guna keperluan visum.

“Dengan ditemukannya korban, operasi SAR kami usulkan ditutup,” ujar Melkianus Kotta.

Dalam keterangan tersebut dinyatakan, pencarian korban Imbran pada hari ketiga ini dimulai pukul 07.00 WITA. Unit SAR Samarinda melanjutkan Ops SAR dengan pola pencarian menggunakan parallel sweep search. Search Area dimulai dari titik kejadian dan berakhir pada exit point titik A, dengan luas area pencarian 4.0 km².

Pencarian korban ini juga melibatkan Unit Siaga SAR Samarinda, Polsek Samarinda Seberang, Polair Samarinda, dan Relawan Kota Samarinda.

Sebelumnya, Kantor Basarnas Balikpapan menerima informasi adanya warga yang hilang tenggelam di Sungai Mahakam, daerah Mangkupalas, Samarinda Seberang, Jumat, 18 Juni 2021.

Korban bernama Imbran, dilaporkan hilang tenggelam saat mengambil besi tua di atas kapal tongkang dan melemparkannya ke sungai.

Imbran yang merupakan warga Jalan Rukun, RT 14 2A Nomor 2, Mangkupalas itu kemudian menggunakan tangga dan langsung melakukan penyelaman manual untuk mengambil besi yang telah dilemparkan sebelumnya bersama saksi bernama Yusuf. Namun, korban tidak muncul ke permukaan. (*)

 

Penulis: Hendro Bas

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }