newsborneo.id – Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle mengingatkan kepada Pemkot Balikpapan agar tidak terburu-buru dalam membangun Rumah Sakit Tipe C di kawasan Balikpapan Barat.
Seperti diketahui bersama bahwa, lahan tersebut masih belum selesai permasalahannya. Terutama adanya warga yang mengklaim bahwa tanah itu milik mereka dengan menggugat Pemkot Balikpapan.
Sabaruddin mengingatkan Pemkot Balikpapan untuk belajar pada masalah-masalah sebelumnya yang berkaitan pembebasan lahan.
“Jangan sampai nanti bikin masalah baru. Contoh kasus yang ada di Stadion Batakan, belum steril pembebasan lahannya sudah dibangun stadion,” kata Sabaruddin, Rabu (27/7/2022).
Dia meminta Pemkot Balikpapan untuk menyelesaikan dulu permasalahan lahan yang bersinggungan dengan warga. Mengingat pembangunan Rumah Sakit Tipe C tersebut menggunakan APBD dengan anggaran proyek pembangunan Rp 191 miliar.
“Kami tidak sependapat itu, sterilkan dulu lokasi tanahnya baru dibangun. Selama ada masalah atau gugatan hukum, stop dulu jangan dipaksakan,” ujar politisi Gerindra itu.
Di sisi lain, urgensi pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Barat itu mesti dipertimbangkan lagi. Mengingat saat ini masih banyak warga seperti di Balikpapan Timur yang membutuhkan rumah sakit.
“Kenapa yang sudah aman lokasinya seperti di Balikpapan Timur tidak diprioritaskan dulu,” tegasnya.
Pembangunan rumah sakit di wilayah Balikpapan Barat menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) terus berupaya akan segera melakukan pembangunan fisiknya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, pembangunan rumah sakit umum di Balikpapan Barat dilakukan karena secara geografisnya ada bagian darat ada bagian laut maka perencanaannya tidak seperti rumah sakit biasa.
Dia menjelaskan, perlu banyak konsultasi dan mengikuti regulasi-regulasi dari Kementerian lain. Bukan hanya regulasi membangun rumah sakit dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Dalam pembangunan fisiknya ada unsur laut dalam DED (Detail Engineering Design). Memang ada bangunan yang akan menjorok ke laut yaitu untuk parkir dan sarana utilitas lain seperti TPA Sampah, kemudian lahan parkir mobil ambulan dan kamar jenazah,” ujarnya.
Dio biasa Andi Sri Juliarty disapa menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan surat menyurat ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Namun disarankan cukup sampai di tingkat provinsi saja.
Sehingga pihaknya mengundang berbagai pihak untuk melihat langsung lokasi pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat tersebut.
“Karena kalau cuma surat menyurat saja bisa multitafsir, makanya kita lihat lokasi langsung, memang ada regulasi dari mereka yang harus kita penuhi,” akunya.
Dari hasil peninjauan ke lokasi, katanya ada 3 alternatif yang diusulkan. Pertama, membuat surat menyurat untuk reklamasi dilakukan.
Kemudian, jika memang tidak bisa maka yang kedua secara konstruksi dilakukan model tiang pancang. Atau ketiga memakai full darat saja untuk bangunannya. Tetapi dia kembali mengakui, tentunya hal itu harus menambah ketinggian bangunan.
“Pihak otoritas bandara yang hadir juga mengatakan kalau menambah ketinggian pun itu masih memungkinkan karena belum melampai batas 150 meter keatas,” akunya.
Dia membeberkan, di rencana awal pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat ini 5 lantai. Jika itu jadi pilihan, maka ditambah tingkatan lain ke atas untuk bisa dilakukan.
“Rencananya untuknyang di atas darat luas tanah yang digunakan 3.300 meter persegi dan yang dilaut ada 2.000 meter persegi,” katanya.
Terkait adanya tenaga ahli dari Universitas Mulawarman memang perlu ada kajian Hidro oceanografi dan reklamasi terkait keberlangsungan biota laut serta kajian-kajian ilmiah dampak-dampaknya seperti apa.
“Misalnya gelombang dan air pasang itu perlu dilakukan dan wajib sebelum melakukan proses reklamasi,” akunya lagi.
Sementara itu, terkait pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat, semua sudah sepakat karena sifatnya urgen. Atau, menyangkut hajat hidup orang banyak di Balikpapan Barat.
Karena katanya lagi, untuk diketahui tidak ada rumah sakit umum di wilayah tersebut. Sedangkan, daerah itu penduduknya sangat padat.
“Ini juga untuk fungsi sosial dan kesehatan bagi masyarakat,” imbuhnya. **
Satu komentar tentang “Dewan Ingatkan Pemkot Jangan Buru-Buru Bangun RS Balikpapan Barat”