Karakteristik Bucephalandra
Bucephalandra merupakan nama ilmiah dari tanaman air yang sejak beberapa tahun terakhir sangat populer dan banyak diminati oleh kalangan pencinta akuaskap tidak hanya di Indonesia, melainkan juga dunia.
Melansir KlikHijau.com, nama Bucephalandra sendiri diberikan karena tanaman ini memiliki bentuk bunga yang sepintas menyerupai tanduk banteng. Faktanya, tanaman ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 oleh seorang kolektor tanaman air asal Jepang bernama Nakamoto.
Tanaman yang umumnya disebut dengan nama Buce ini dikenal sebagai tanaman air endemik khas Kalimantan, sehingga membuat tanaman tersebut juga kerap disebut dengan nama Buce Kalimantan atau Buce Borneo.
Memiliki variasi yang sangat tinggi, saat ini diketahui sudah terdeteksi sebanyak 30 spesies tanaman Buce yang tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
Ke-30 spesies berbeda tersebut memiliki bentuk dan warna yang beragam, mulai dari hijau, ungu, cokelat, hingga hijau tua. Untuk bentuknya sendiri ada yang berdaun lancip, bulat, dan masih banyak lagi.
Disebutkan bahwa berkat bentuk daun dan warnanya yang elegan, tanaman air ini bahkan menjadi target perburuan para akuaskaper seantero dunia.
Diminati berbagai akuaskaper mancanegara
Sejak diperkenalkan pada tahun 2014, tanaman eksotik dan endemik Kalimantan ini nyatanya berhasil menjadi magnet bagi para kolektor tanaman air sekaligus pencinta akuaskap yang berasal dari seluruh dunia, mulai dari Thailand, Jepang, Hongkong, China, berbagai negara Eropa, dan Amerika Serikat.
Mengutip laman resmi hortikultura.pertanian.go.id, disebutkan bahwa para akuaskaper di AS bahkan harus merogoh kocek sebesar 70 dolar AS atau sekitar Rp980 ribu hanya untuk mendapatakan satu rumpun kecil Buce Kalimantan.
2 komentar tentang “Bucephalandra, Tanaman Air Endemik Kalimantan jadi Primadona Akuaskap”