newsborneo.id – Komisi III DPRD Bontang, Kalimantan Timur meninjau lokasi dinding pembatas bangunan Bontang City Mall (BCM) dengan tiga rumah warga. Pasalnya, dinding beton pembatas tersebut nyaris roboh beberapa hari lalu dan hampir menimpa 3 rumah yang berada tepat di samping dinding tersebut.
Sidak dihadiri oleh Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, Wakil Ketua Komisi III Abdul Malik, Anggota Komisi III Astuti, Agus Suhadi, Faisal, dan Abdul Samad.
Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mengatakan, perlu ada solusi agar masyarakat sekitar tidak lagi mengalami keresahan karena dekat dengan bangunan BCM. Dia pun mengapresiasi pihak BCM yang sudah merelokasi pemilik 3 rumah tersebut. Kedepan, Amir berharap tiga rumah yang nyaris terkena dampak dari pembangunan BCM dilakukan ganti untung.
“Warga tak perlu tinggal di rumah itu lagi, karena khawatir terjadi hal serupa walaupun dinding BCM sudah diperbaiki dan berdiri kokoh,” kata Amir Tosina, Senin (26/7).
Pembangunan BCM ini, kata Amir, sudah sering dikeluhkan masyarakat sekitar. Mulai dari masalah banjir, dinding pembatas yang nyaris roboh, dan rusaknya rumah warga dampak dari pemancangan bangunan BCM.
“Sebenarnya BCM ini hari ini harusnya ditutup sementara sesuai intruksi pimpinan, tetapi karena BCM telah komitmen untuk menanggung segala sesuatunya, sehingga kita tetap ijinkan beroprasi,” terangnya.
Politisi Gerindra itu meminta Lurah Tanjung Laut untuk mendata kembali warga yang telah direlokasi, dan membantu menengahi permasalahan ini. Apakah warga mau diganti untung rumah dan tanahnya oleh BCM atau tidak.
“Saya sempat komunikasi dengan pihak BCM, mereka siap jika warga rumahnya ingin dilakukan ganti untung. Tetapi lebih baik jika BCM tak hanya membebaskan 3 rumah saja, sebaiknya rumah yang berpotensi roboh atau rusak juga ikut dibebaskan, agar warga lebih tenang,” ungkapnya.
Ditambahkan Abdul Malik, Komisi III DPRD Bontang, Abdul Malik, pembangunan BCM juga tidak terlepas dari peran pemerintah. Meskipun dalam perjalanannya banyak dikeluhkan masyarakat sekitar. Mulai dari banjir, dan lainnya.
“Namun, kami juga mengucapkan terimah kasih kepada BCM karena telah merespon cepat untuk mengevakuasi penduduk yang tinggal dibalik pagar. Kemudian terus berkomunikasi dengan pihak kelurahan,”tambahnya.
Abdul Malik berharap, setelah BCM ini selesai dibangun konstruksinya, dan mulai beroperasi, sebaiknya masyarakat dilingkungannya dilibatkan dalam hal pemberdayaan.
“Warga sekitar yang masuk bufferzone BCM, wajib diprioritaskan untuk direkrut kerja,” ujarnya.
Prasetyo, mewakili Bontang City Mall meminta maaf atas kejadian hampir robohnya dinding pembatas antar BCM dengan rumah warga. Pihaknya sudah melakukan evakuasi pemilik rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (dr)