Pemprov Kaltim Siapkan Dokter Spesialis lewat Program Gratispol Khusus

Redaksi
9 Jun 2025 21:28
2 menit membaca

SAMARINDA — Ini bukan sekadar janji kampanye. Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji mulai mengeksekusi rencana besar mereka: membenahi pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Dan untuk sektor kesehatan, satu masalah utama kini sedang dibedah serius: kekurangan dokter spesialis di seluruh rumah sakit di Kalimantan Timur (Kaltim).

Langkah awal sudah disusun. Pemprov Kaltim akan menanggung penuh biaya pendidikan dokter spesialis. Mulai dari biaya kuliah hingga kebutuhan hidup harian. Bukan hanya itu, mereka juga akan diberi kontrak mengabdi. Minimal sepuluh tahun, di Kaltim.

“Dokter spesialis akan dibuat dalam Program Gratispol Khusus,” kata Gubernur Rudy Mas’ud saat diwawancarai beberapa waktu lalu di Kantor Gubernur Kaltim.

Gratispol bukan lagi soal seragam dan sepatu anak sekolah. Gratispol kini naik kelas. Menyentuh layanan vital: kesehatan.

Dokter-dokter spesialis ini nantinya akan ditempatkan di RSUD milik provinsi, kabupaten, atau kota. Mekanismenya lewat Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Anggota Tim Transisi, Prof Bohari Yusuf, menjelaskan bahwa juknis program ini masih digodok. Tapi arahnya sudah jelas: mendanai calon dokter spesialis dari Kaltim, agar mereka kembali dan mengabdi di kampung halamannya.

“Mereka akan kita ambil dari mahasiswa dokter spesialis asal Kaltim yang sedang on going,” ujar Prof Bohari.

Tak main-main, Pemprov akan menanggung UKT atau SPP, serta biaya hidup. Entah mereka kuliah di UI, UGM, Unair, atau Unhas. Semuanya akan disokong penuh.

Hampir semua RSUD di Kaltim kekurangan dokter spesialis. Ada yang tak punya dokter bedah. Ada yang tak punya dokter anak. Bahkan, ada rumah sakit yang tidak memiliki dokter kandungan.

“Ini jadi pekerjaan rumah kami sejak awal,” ujar Gubernur Harum — begitu Rudy Mas’ud biasa dipanggil.

Satu rumah sakit baru juga akan dibangun di Kutai Barat. Targetnya: menjangkau pelayanan kesehatan untuk warga pedalaman, terutama Mahakam Ulu.

Tak hanya dokter spesialis. Program Gratispol untuk pendidikan juga segera berjalan.

Saat penerimaan siswa tahun ajaran 2025/2026, anak-anak Kaltim akan masuk sekolah tanpa pungutan. Tanpa beli seragam. Tanpa beli sepatu. Tanpa beli tas.

“Orang tua tidak perlu risau soal biaya sekolah,” ujar Wagub Seno Aji dalam kesempatan terpisah.

Semua kebutuhan siswa baru akan disiapkan oleh Pemprov: seragam, sepatu, tas, hingga topi. Lengkap. Sejak hari pertama sekolah.

Bagi Harum dan Seno Aji, kesehatan dan pendidikan adalah pondasi peradaban. Tidak boleh hanya dinikmati warga kota. Warga pedalaman juga berhak atas dokter terbaik. Atas guru terbaik. Atas sekolah dan rumah sakit yang layak. [PRA]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }