Samarinda, NEWSBORNEO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berencana mengalihkan fungsi Hotel Atlet di Kompleks GOR Kadrie Oening, Samarinda, menjadi hunian sementara yang layak bagi mahasiswa.
Hotel yang sebelumnya digunakan sebagai tempat menginap para kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX tahun 2024 ini kini diproyeksikan menjadi asrama mahasiswa, mendekatkan fasilitas hunian dengan pusat pendidikan tinggi seperti Universitas Mulawarman (Unmul).
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud menyebutkan bahwa lokasi Hotel Atlet sangat strategis dan hanya memerlukan sedikit perbaikan untuk siap ditempati. “Hanya butuh pengecatan dan pembenahan AC. Fasilitas ini sangat potensial untuk dijadikan hunian mahasiswa,” ujarnya.
Kapasitas Hotel Atlet dapat menampung hingga 768 mahasiswa jika menggunakan tempat tidur bertingkat. Ditambah tiga gedung asrama lain di sekitar GOR Sempaja yang mampu menampung 576 mahasiswa. Total daya tampung fasilitas hunian mahasiswa akan mencapai sekira 1.344 orang.
“Hotel ini telah berdiri hampir dua dekade. Daripada dibiarkan atau difungsikan sebatas kegiatan seremonial, lebih baik dimanfaatkan untuk sesuatu yang berdampak besar bagi masa depan anak-anak Kaltim,” jelas Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud.
Namun, Gubernur Kaltim menegaskan bahwa fasilitas ini tidak akan diberikan secara cuma-cuma kepada siapa saja. Hunian ini akan diprioritaskan bagi mahasiswa Kaltim yang berasal dari daerah terpencil, memiliki KTP Kaltim, dan yang paling penting, memiliki semangat juang dalam menempuh pendidikan.
“Pemerintah siap mendukung, tapi hanya untuk mereka yang punya kemauan kuat. Kami tidak bisa memaksa yang tidak ingin berjuang. Semua anak Kaltim punya hak yang sama, selama mereka mau belajar,” tegasnya.
Dengan kebijakan ini, Pemprov Kaltim berharap tak ada lagi mahasiswa dari wilayah perbatasan, pedalaman, atau pesisir yang terhambat kuliah hanya karena persoalan tempat tinggal di ibu kota provinsi. Pendidikan untuk semua, kini bukan hanya slogan, tetapi sedang diwujudkan dengan langkah konkret. (*)