BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, Kalimantan Timur, tengah menyiapkan program pendidikan berbasis teknologi untuk menghadapi perubahan industri yang semakin bergantung pada kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan otomatisasi. Program ini mencakup pelatihan coding dan penerapan AI di sekolah-sekolah guna membekali generasi muda menghadapi tantangan masa depan.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengungkapkan langkah ini diambil sebagai respons terhadap perkembangan global yang mulai mengandalkan teknologi robotik di berbagai sektor industri, yang berpotensi mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia.
“Saya pernah berkunjung ke pabrik bahan peledak di Norwegia, dan merasa bingung karena tidak melihat banyak pekerja. Ternyata, sebagian besar proses produksi sudah dioperasikan oleh robot. Ini adalah tantangan yang harus kita persiapkan sejak dini,” ujar Neni di Bontang, Selasa.
Penerapan Paperless School di Sekolah Bontang
Sebagai bagian dari transformasi digital di dunia pendidikan, Pemkot Bontang juga mulai menerapkan konsep paperless school. Konsep ini bertujuan membiasakan siswa dengan sistem digital, mengurangi penggunaan kertas dalam proses pembelajaran dan administrasi.
“Ke depan, anak-anak Bontang harus siap menghadapi era digital. Kami ingin mereka memiliki keterampilan yang dapat bersaing di dunia kerja, tidak hanya di Bontang, tapi juga di tingkat nasional dan internasional,” tegas Neni.
Selain membekali generasi muda dengan keterampilan digital, Pemkot Bontang juga berupaya menarik investasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Salah satu langkah yang diambil adalah mempermudah proses perizinan dan meningkatkan infrastruktur kota.
“Kami tidak hanya mengejar investasi besar, tetapi juga investasi yang membawa manfaat nyata bagi warga Bontang,” kata Neni.
Dukungan DPMPTSP Bontang dalam Percepatan Perizinan
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang, Muhammad Aspiannur, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya wali kota. Pihaknya berkomitmen mempercepat proses perizinan untuk menarik investor sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.
“Kami terus memfasilitasi investor dengan mempercepat proses perizinan dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan pelatihan teknis yang sesuai kebutuhan industri di Bontang,” ujar Aspiannur.
Sebagai kota industri yang berkembang pesat, Bontang diharapkan dapat mempertahankan tren positif pertumbuhan investasi dan meningkatkan daya saing di kancah nasional maupun internasional. Dengan kombinasi pengembangan SDM berbasis teknologi dan kemudahan berinvestasi, Bontang optimistis menghadapi masa depan industri yang semakin digital dan otomatis. (*)