30 Mei 2023 - 12:41
Search
Close
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
Menu
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
30 Mei 2023 - 12:41
Search
Close
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
Search
Close
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
  • Home
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Bontang
    • Balikpapan
  • Nasional
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ragam
  • Visual
    • Videografi
    • Infografis
  • Kolom
Home Kaltim

Mului, Pemburu-Peramu yang Tergerus Zaman di Hutan Kalimantan Timur

Mului, Pemburu-Peramu yang Tergerus Zaman di Hutan Kalimantan Timur

Mului, Pemburu-Peramu yang Tergerus Zaman di Hutan Kalimantan Timur

Salah satu perempuan suku Dayak Paser Mului menyiapkan sayur pakis yang dibawa dari hutan untuk dimasak dan dimakan bersama di Desa Swan Slotung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Sabtu (13/3/2021). [kompas]

Bagikan:

bolos.zonebybolos.zone
6 April 2021 | 17:31

TANAH GROGOT, newsborneo.id – Tradisi berburu dan meramu Dayak Paser Mului di Kalimantan Timur kian pudar. Pola konsumsi yang berubah dan beralihnya fungsi hutan memengaruhi dan mengancam hilangnya tradisi tersebut. Pola hidup masyarakat adat tersebut berpotensi bakal makin berubah karena dinamika pembangunan, termasuk rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke di Kalimantan Timur.

Perubahan pola hidup Dayak Paser Mului itu terlihat mencolok di meja makan. Saat sayur pakis yang diambil Jahan (53) di kaki Gunung Lumut kemudian dimasak dan dibumbui monosodium glutamate atau MSG. Ikan hasil memancing pun menemani sebagai lauk yang kuahnya juga dibumbui MSG.

PILIHAN REDAKSI

Harga TBS Kelapa Sawit Kaltim Naik, Kini Rp2.458,60 per Kilogram

Perekonomian Kaltim Tumbuh Positif 4,48 Persen

Kaltim Miliki 92 Kampung Iklim, Balikpapan Terbanyak

Produksi Perikanan Tangkap Kaltim Tembus 166 Ribu Ton per Tahun

”Kalau pakai bumbu ini lebih praktis, rasanya juga enak,” ungkap mama Rodiah, yang memasak pada Sabtu (13/3/2021) siang itu.

Tak hanya di meja makan. Saat siang menghangatkan Dusun Mului, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur itu, Umi (19) bersama adiknya, Agus (12), asyik menyantap jeruk bali, buah tangan pamannya saat berkunjung ke desa sebelah. Karena belum matang betul, Umi menambahkan rujak jeruk siang itu dengan micin, garam, gula, dan cabai. ”Supaya rasa asamnya jeruk ini tidak terlalu terasa,” kata Umi mengutip kompas.id

Menurut Kepala Adat Dayak Mului Jidan, kebiasaan menggunakan garam dan gula bungkus sudah jadi kebiasaan sejak mereka mulai menetap di lokasi dusun yang sekarang. Jaraknya lebih kurang 300 kilometer dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Tags: Dayak Paser MuluiKabupaten PaserKalimantan Timur

Bagikan:

SAMARINDA

Istri Gubernur Kaltim Norbaiti Isran Noor Tutup Usia
Samarinda

Istri Gubernur Kaltim Norbaiti Isran Noor Tutup Usia

25 Mei 2023 | 23:55
Pedagang Asongan dan Buruh Pasar di Kaltim dapat Jaminan Sosial

Pedagang Asongan dan Buruh Pasar di Kaltim dapat Jaminan Sosial

by Redaksi
25 Mei 2023 | 18:21

Beasiswa Bankaltimtara 2023 Mulai Dibuka, Berikut Persyaratan dan Link Pendaftaran

Beasiswa Bankaltimtara 2023 Mulai Dibuka, Berikut Persyaratan dan Link Pendaftaran

by Redaksi
25 Mei 2023 | 00:12

Membanggakan! Andi Harun Raih Upakarti Artheswara Tinarbuka Kategori Wali Kota Terbaik I

Membanggakan! Andi Harun Raih Upakarti Artheswara Tinarbuka Kategori Wali Kota Terbaik I

by Redaksi
17 Mei 2023 | 21:16

RSUD AWS Samarinda jadi Rujukan Pasien Kanker, Dilengkapi Instalasi Kedokteran Nuklir

RSUD AWS Samarinda jadi Rujukan Pasien Kanker, Dilengkapi Instalasi Kedokteran Nuklir

by Redaksi
17 Mei 2023 | 07:23

Home Kaltim

Mului, Pemburu-Peramu yang Tergerus Zaman di Hutan Kalimantan Timur

Mului, Pemburu-Peramu yang Tergerus Zaman di Hutan Kalimantan Timur

Mului, Pemburu-Peramu yang Tergerus Zaman di Hutan Kalimantan Timur

Salah satu perempuan suku Dayak Paser Mului menyiapkan sayur pakis yang dibawa dari hutan untuk dimasak dan dimakan bersama di Desa Swan Slotung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Sabtu (13/3/2021). [kompas]

Bagikan:

bolos.zonebybolos.zone
6 April 2021 | 17:31

TANAH GROGOT, newsborneo.id – Tradisi berburu dan meramu Dayak Paser Mului di Kalimantan Timur kian pudar. Pola konsumsi yang berubah dan beralihnya fungsi hutan memengaruhi dan mengancam hilangnya tradisi tersebut. Pola hidup masyarakat adat tersebut berpotensi bakal makin berubah karena dinamika pembangunan, termasuk rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke di Kalimantan Timur.

Perubahan pola hidup Dayak Paser Mului itu terlihat mencolok di meja makan. Saat sayur pakis yang diambil Jahan (53) di kaki Gunung Lumut kemudian dimasak dan dibumbui monosodium glutamate atau MSG. Ikan hasil memancing pun menemani sebagai lauk yang kuahnya juga dibumbui MSG.

PILIHAN REDAKSI

Harga TBS Kelapa Sawit Kaltim Naik, Kini Rp2.458,60 per Kilogram

Perekonomian Kaltim Tumbuh Positif 4,48 Persen

Kaltim Miliki 92 Kampung Iklim, Balikpapan Terbanyak

Produksi Perikanan Tangkap Kaltim Tembus 166 Ribu Ton per Tahun

”Kalau pakai bumbu ini lebih praktis, rasanya juga enak,” ungkap mama Rodiah, yang memasak pada Sabtu (13/3/2021) siang itu.

Tak hanya di meja makan. Saat siang menghangatkan Dusun Mului, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur itu, Umi (19) bersama adiknya, Agus (12), asyik menyantap jeruk bali, buah tangan pamannya saat berkunjung ke desa sebelah. Karena belum matang betul, Umi menambahkan rujak jeruk siang itu dengan micin, garam, gula, dan cabai. ”Supaya rasa asamnya jeruk ini tidak terlalu terasa,” kata Umi mengutip kompas.id

Menurut Kepala Adat Dayak Mului Jidan, kebiasaan menggunakan garam dan gula bungkus sudah jadi kebiasaan sejak mereka mulai menetap di lokasi dusun yang sekarang. Jaraknya lebih kurang 300 kilometer dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Tags: Dayak Paser MuluiKabupaten PaserKalimantan Timur

Bagikan:

Tentang Kami

Redaksi

Pedoman Siber

Privacy Policy

Disclaimer

Tentang Kami  |  Redaksi  |  Pedoman Siber

Privacy Policy  |  Dislaimer

COPYRIGHT © 2023 NEWSBORNEO.ID, ALL RIGHT RESERVED
Managed by Aydan Putra

Add New Playlist

30 Mei 2023 - 12:41

Kanal

Home

Kaltim

    Samarinda

    Balikpapan

    Bontang

Nasional

Internasional

Olahraga

Ragam

Visual

    Videografi

    Infografis

Kolom

About Us | Pedoman Siber | Disclaimer