Kenapa Kalimantan Disebut Borneo? Berikut Penjelasannya

Lanskap Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.(Shutterstock/Mega Bintang)

newsborneo.id – Kalimantan merupakan salah satu kepulauan di Indonesia yang memiliki banyak destinasi, budaya, flora, fauna, dan keunikan lainnya. Siapa yang tidak mengenal Pulau Kalimantan? Selain menjadi salah satu dari 5 pulau terbesar di Indonesia, Kalimantan merupakan pulau terbesar nomor tiga di dunia!

Masyarakat dunia khususnya mereka yang disebut kaum ‘bule’ juga banyak yang mengenal Kalimantan, namun dengan penyebutan nama Borneo. Lantas, mengapa Kalimantan disebut sebagai Borneo dan bagaimana asal usul dari penamaan Kalimantan terhadap pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa tersebut?

Sejarah Penyebutan Borneo

Berbagai sumber dan literatur menyebutkan terdapat beberapa alasan mengapa Kalimantan disebut oleh orang luar dengan sebutan nama Borneo.

Pertama adalah pendapat yang didasarkan pada banyaknya tumbuhan penghasil bahan baku minyak wangi dan antiseptik yakni Pohon Borneol, yang memiliki nama latin Dryobalanops Camphora.

Bangsa Eropa yang datang ke Kalimantan pada Abad ke-15 banyak menemukan pohon tersebut, sehingga mereka menyebutnya dengan nama Borneo.

Pendapat lain yang juga dianggap lebih valid dan banyak dipercaya orang adalah sejarah yang menyebutkan nama Borneo didasarkan pada pelafalan orang Eropa dalam menyebut Brunei yang merujuk kepada negara Brunei Darussalam  

Pada Abad ke – 17, Brunei menjadi pelabuhan dagang penting bangsa Eropa karena letaknya yang strategis. Banyak para pedagang dan penjelajah benua biru tersebut yang singgah di wilayah kerajaan Brunei Darussalam, dan mereka menyebut Brunei dengan sebutan Borneo.

Pendapat tersebut diperkuat oleh catatan yang berasal dari seorang utusan Tiongkok, di mana pada abad ke-8 dan ke-9 Kalimantan dikenal dengan Po-Po-Li, Po-Ni, Bun-Lai. Untuk kata yang terakhir yakni Bun-Lai, memiliki tingkat kemiripan dengan penyebutan ‘Brunei’.

Asal Usul Nama Kalimantan

Sama seperti penamaan Borneo, sejarah nama Kalimantan yang kini dikenal dan biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia juga memiliki beberapa versi sejarah.

Yang pertama dan dianggap paling valid, nama Kalimantan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu ‘Kalamanthana’ . Kata-kata ini memiliki arti sebagai ‘pulau yang memiliki hawa panas’.

Karena vokal a pada kala dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, maka Kalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut penduduk asli Klemantanatau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.

Sementara itu, sumber lain mengatakan, Kalimantan adalah nama sejenis mangga (Mangifera) sehingga pulau Kalimantan adalah pulau mangga. Namun kata itu dianggap berbau dongeng dan tidak populer.

Adapun mangga lokal yang dimaksud itu memiliki nama klemantan yang sampai sekarang banyak terdapat di pedesaan daerah Ketapang, Kalimantan Barat.

Ada juga pendapat dari seorang bernama C. Hose yang menyebutkan nama Kalimantan berasal dari nama-nama enam golongan suku-suku setempat yakni Iban (Dayak Laut), Kayan, Kenyah, Klemantan (Dayak Darat), Murut, dan Punan. Dalam karangannya, Natural Man, a Record from Borneo (1926), Hose menjelaskan ‘Klemantan’ adalah nama baru yang digunakan oleh bangsa Melayu.

Sejarah juga mencatat penamaan Kalimantan memiliki keterkaitan dengan peristiwa politik, yaitu saat terjadi konflik Indonesia-Malaysia di tahun 1960.

Borneo yang merupakan penyebutan dari orang Eropa digunakan untuk menyebut pulau secara keseluruhan, yang mana wilayah negara Brunei Darussalam dan juga sebagian Malaysia berada di pulau tersebut. Sedangkan Kalimantan digunakan untuk menyebut bagian pulau yang termasuk wilayah Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }